Kita sering tahu dan kenal dengan makanan tempe, tapi jika kita flasback atau berfikir ke belakang sebenarnya makanan tempe awalnya dari mana? bagaimana bisa sangat melekat di tanah air Indonesia?
Berdasarkan hasil penulusuran saya ternyata tidak ada yang tahu pasti asal usul dari mana asal tempe, tapi banyak yang berpendapat bahwa tempe merupakan makanan asli dari Indonesia, hal ini pernah dipublikasikan oleh seorang penulis diblog yang bejudul Asal - Usul Pembuatan Tempe. Dalam blog tersebut disebutkan bahwa tempe sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masayarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12 manusskirp Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan kata Tempe, misalnya dengan penyebutan nama hidangan Jae Santen Tempe yang dapat diartikan sejenis masakan tempe dengan santan, dan kata Kadhele Tempe Srundeng. Selain itu catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa kata Tempe diduga berasal dari bahasa Jawa kuno. Pada zaman Jawa kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut "Tumpi", Tempe segar juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan Tumpi tersebut.
Sumber lain juga mengatakan bahwa pembuatan tempe diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa karena mereka memproduksi makanan yang disebut "Koji" atau sejenis tempe asli bangsa Cina
Meskipun tempe adalah asli milik Indonesia, namun demikian ternyata hak paten cara pembuatan tempe bukanlah milik Indonesia, ada bebarapa negara yang telah mempatenkannya salah satunya yaitu negara Jepang. Hak paten cara pembuatan tempe disetujui oleh badan hak paten terkait misal Unesco seperti yang dikutip di sebuah blog Hak Paten Tempe yang tertulis bahwa hak paten lain untuk Jepang, Tempe, temuan Nishi dan Inoue (Riken Vitamin, Co. Ltd) diberikan pada tanggal 10 Juli 1986. Tempe tersebut dibuat dari limbah susu kedelai dicampur tepung kedelai, tepung terigu, tepung beras, tepung jagung, dekstrin, na-kasinat, dan putih telur.
Terlepas dari itu semua, selama kita masih menjaga kelestarian cara membuat tempe secara tradisional kita tetap akan bisa menikmatinya, jadi mari belajar membuat tempe.
Sumber
1. http://sokiye1h.blogspot.com/
2. http://tempewarawiri.wordpress.com/2012/07/14/hak-paten-tempe/
3. Foto : http://2.bp.blogspot.com/
Terlepas dari itu semua, selama kita masih menjaga kelestarian cara membuat tempe secara tradisional kita tetap akan bisa menikmatinya, jadi mari belajar membuat tempe.
Sumber
1. http://sokiye1h.blogspot.com/
2. http://tempewarawiri.wordpress.com/2012/07/14/hak-paten-tempe/
3. Foto : http://2.bp.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment